Langsung ke konten utama

Tak lagi sama.

Ya, semua tak lagi sama. Tak seperti dulu yang kemana2 selalu ber6. Sekarang kita hanya ber5. Entah atas dasar apa kita bisa begini.
Egois kah kita terhadap sahabat2 kita? Atau memang dia tak ingin lagi dengan kita?
Sungguh aku tak tau, aku hanya mencoba membujuknya ketika kerenggangan itu terjadi, tapi dia menghindar. Aku mencoba mendekat namun ia menolak.
Allah benar, cintai lah sewajarnya dan membencilah sewajarnya.
Sedari dulu aku selalu berlebihan mengenai rasa. Dulu, ya dulu aku menyayanginya, khawatir minta ampun ketika dia sakit. Tapi sekarang, hahaha ah entahlah...tanpa aku bicara kaupun tau.
Aku hanya merasa di khianati. Yah.... rasanya mirip2 kek punya pacar, nggak ada angin nggak ada tsunami tiba2 udah gandengan sama orang lain, ada masalah nggak ngemeng tapi njauh, d deketin baik2 malah ngindar. Kan sebelit.
Ah sudahlah, aku pun tak tau mana yang salah, sapa tau dalam pandangan Allah aku yang salah, ya kan?
Over all, aku memaafkannya. Tapi bukan berarti luka itu hilang bersama kata maaf. Mbekas bro.....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HIJRAH TAK PERNAH MUDAH

Setiap proses untuk kebaikan selalu diwarnai cobaan. Hal itu pasti, termasuk berhijrah. Seperti saja proses hijrahku yang memakan waktu cukup lama, dan setelah aku pelajari...sepertinya proses hijrahku menjadi setiap hari. Yaaa... cobaan silih berganti, seperti aku mulai membatasi interaksiku dengan lawan jenis, hingga dijutekin sahabat laki-laki, yang akhirnya sekarang dia mengerti. Semua butuh waktu dan penjelasan, tentunya tanpa mengurangi persahabatan kita, kita tetep smsan, kumpul, tapi masih dalam hal yang wajar. Tidak salaman,tidak nyandar sana sini, tidak bercanda berlebihan. berat, iya berat memang. cobaan lagi datang dari orang tua, yang dulunya kita nggak berhijab jadi berhijab, dari yang berhijab biasa aja sampe hijab lebar, yaaah orang tua memang selalu khawatir tentang banyak hal. suatu hari ada ibu-ibu tetangga yang curhat "mbak, kok anak saya sekarang jilbabnya jadi selutut yaa? saya takut lama-lama dia pakai cadar dan ikut aliran sesat". Aku hanya ters

Madrasah Kehidupan

Setelah aku dinyatakan lulus di jenjang univ, aku emang banyak nganggurnya. Secara jarak ujian sama yudisium fakultas ada 4bulanan, bosen. Mau lamar kerja nggak ada SKL (Surat Keterangan Lulus) boro-boro ijazah. alhasil nglangut dan nunggu SKL turun, sebenernya nggak nglangut banget sih, mengingat aku juga ngurusin usaha kecil-kecilan aku sama temen, Rhein. nglangut bener-bener nggak enak gaes, seriuuusss. ngrasa kayak diri ini tak berguna nan tak berdaya haha, alhasil setelah SKL turun, eyke langsung cepet2 lamar kerja. Waktu itu cari perusahaan yang buka lowongan, niatnya sih mau sekalian belajar usaha, soalnya pengen banget 5taon lagi punya usaha sendiri yang udah besar dan maju, aamiin. nggak ada motivasi buat jadi guru, tapi tiba-tiba ada tawaran buat jadi guru MI. Udah nglamar di perusahaan tapi nggak kunjung ada panggilan, akhirnya aku coba-coba aja lamar di MI dan langsung ketrima. mikirnya buat sampingan aja sih, ntar klo ada tawaran yang lebih menggiurkan bisa pindah hehehe.

Bekerja dengan hati

Hello world!!! Lama tak bersua 😎😎 Yeah, setelah kesibukanku bekerja di salah satu perusahaan nasional selama 6bulan kemaren, akhirnya aku bisa nulis lagi. Kerja cuman 6bulan? Ya begitulah aku. Aku diterima di salah satu perusahaan dengan jalur MDP (Management Development Program), dimana kita ditraining selama 6bulan, dan setelahnya kita bakal jadi supervisor. Menarik bukan? Gaji? Mayaaan 5-6jt. Menggiurkan emang, secara fresh graduate dapet posisi dan gaji yg lumayan juga. Tapi kenapa aku memilih mundur? Aku nggak kuat kwkwkkw selemah itu ya aku?😅 Well, 6bulan disana aku banyak mikir tentang hidup gaes. Udah berasa orang tua nggak sih? Hahaha Yaaa gegara waktu kerjanya yang menurutku terlalu over. Waktu pertama sih bilangnya kita kerja 08.30 - 17.30, sesuai sama UU ketenagakerjaan 8jam. Namun pada kenyataannyaaaa kita dituntut lebih gaes, itu pun tanpa uang lembur. Sebenernya aku udah mulai curiga dari pemateri yg masuk kelas dan beberapa bilang "kalian jangan itung2an