adikku, tiadakah kau ingat masa itu? dikala kau masih SD dan aku SMA. aku terlalu bangga memiliki adek sepertimu, selalu senang menceritakan tentang mu kepada teman2ku... tentang kepintaranmu, tentang kebaikanmu, juga tentang kesholihanmu. dan aku rasa tak hanya aku yang bangga denganmu, tapi juga orang tua kita.... riang sekali ketika menceritakanmu kepada tetangga-tetangga. dulu...aku iri sekali padamu, serasa kau benar-benar bisa membuat mereka bangga, hingga kebanyakan keinginanmu dituruti oleh mereka, yang akhirnya kau menjadi manja sekali. aku tak pernah risau atas kemanjaanmu, aku juga mencoba untuk menyayangimu sepenuh hatiku, mengedepankan kepentinganmu diatas kepentinganku, hingga akhirnya kau memasuki masa2 SMP. Sebuah pondok didaerah kendal...perjalananmu dimulai disana, hingga saat itu aku selalu merasa sedih mendengar kau tak betah disana, aku cemas dengan keadaanmu, juga keadaan orang tua yang harus mondar-mandir temanggung-kendal dan temanggung jogja. tidakkah kau m